Sret!!! Srett!!! Tirai disibak dengan paksa
Cahaya menerobos masuk.
Akhgrrr...Silau menampar mata. menggeliat-geliat persis cacing. Sebal. Siapa sih orang usil itu??? Mengerjab-ngerjab dengan tak rela. Wahh.. ternyata si mace. "Ayo bangun, langit sudah terang" katanya. Yahh.. walau badan pegal tak terkira, mata masih seberat 4 kilo, Nyawa masih tercerai berai, ku paksa saja diri bangun. hiks... naas benaaaarrr...
Ini adalah konsekuensi yang harus kuterima sejak membujuk beliou untuk mengijinkanku ikut bina akrabnya JILC Kendari, kemaren. Kadang aku merasa lucu sendiri. Umurku sudah tidak belia lagi, tapi beliou masih saja sulit melepasku ikut ini itu. Seperti yang terjadi kemarin, ketika aku memohon ijinnya untuk ikutan. Kedua alis itu menyatu, sama sekali bukan pertanda yang baik. Tak terhindari argumen demi argumen bertebaran diudara. Sengit. atas bantuan dari pace dan adikku akhirnya aKu menang meski main keroyokan, hehehe..
Tentu saja ada syarat yang harus kupenuhi, yakni pulangnya gag boleh sakit. Mau tidak mau, aku terenyuh, segitu dalamnya kasih sayang beliau untukku. Tak berkurang kualitasnya bahkan diumurku yang segede ini. Luv U so much, mom...
No comments:
Post a Comment