Aku ingin dapat menulis dengan jujur. Gamblang tentang apa yang kurasa dan kuingini. Tidak menuangkannya dalam puisi yang tak pernah sanggup ku posting di blog. Aku terlalu gengsi mengakui memiliki rasa itu dalam diriku. Aku terlalu takut dibilang cengek, rapuh, atau sanagat labil. Blak-blakan dan apa adanya. Seperti yang mereka lakukan.
Aku mendamba menjadi murni. Sejernih air dihulu sungai. Sejujur airmata yang jatuh dalam gulita. Aku bosan berbagi dengan keempat tembok kamarku. Aku capek harus menatap berbatang-batang lilin untuk menghilangkan jejak piluku.
Karena langit malam tak selamanya setia menagkap gelisahku. Karena mengendapkan hampa pada lelap mimpi tak selamanya manjur. Ingin kusibak amarahku, sedih laraku, cemas takutku sehingga benderang jiwaku. Terobati sakitku.
Ah, api, rupanya memang tak semudah dikata..
No comments:
Post a Comment