Saturday, December 24, 2011

Feeling Better..^^

Assalamualaikum. Wr. Wb


Freshh!!! 
Setelah kemaren sempat terkena syndrome galau, alhamdulillah hari ini hariku berwarna, sooo fresshh..
Aku terbangun pagi ini, masih dengan sisa galau kemaren. Kuputuskan menyudahi mempertanyakan nasib "kapan kawin"ku pada saat solat subuh. Di akhir doa, aku berbicara denganNya:
'Terserah Engkau saja sajalah, Ya Rab, toh Engkau selalu tahu yang terbaik untukku. Tetapi satu yang kuminta dengan pasti, apapun yang terjadi jangan biarkan hatiku kerdil dan naive, pliiissssss... as my mother told me that the most valuable treasure is your magnanimity" 


Usai solat subuh, tak seperti biasanya, aku kembali tidur..hehehe, dan terbangun pada jam 8 pagi. di layar HP telah ada empat sms masuk, tiga dari K Titin dan Satu dari K'Rahma. Semuanya seragam tentang rencana weekend kami di Prambanan, besok. tut,,tut,,tut,, ku balas pesan mereka setelah sebelumnya say sorry karena telat ngereply. tak lama berselang sebuah panggilan dari V'bie masuk. Hari ini, tgl 24, iya kan??? Aku teringat janjiku padanya untuk mengkonfirmasi apakah rencana tahun baru ke Bali jadi atau tidak. Yaaahh,, sayang sekali sebenarnya kami tidak bisa ke Bali akhir tahun ini, padahal rencana ini sudah sejak lama disusun. Ibuku melarang keras karena khawatir akan bom. 


kriuuukkk..kriukk.. perutku bernyanyi merdu, saatnya sarapan bubur ayam. Usai memenuhi kebutuhan lambung, aku menyadari ada sedikit kekacauan dikamar ini. Hmm.. kayaknya sudah saatnya ganti suasana lagi. So, sambil ditemani hits dari Prambors, aku mulai menyingsingkan lengan baju,, dorong sana sini,, bongkar pasang segala sesuatunya, kemudian ngepel dan voilaaa... kamarku terasa lebih freshh...

Kamar sudah OK, sekarang waktunya luluran. Sooo fresssshhh.. 
Eiitss... tidak cukup hanya itu, aku memutuskan sudah saatnya punya new hairstyle, so akupun bergegas ke salon dan inilah aku saat ini,, feeling better, feeling new, feeling fresh...^^

Friday, December 23, 2011

Galau

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Galau. Salah satu emosi yang tengah ngetrend disebut di FB. Kata "galau" ini yang juga jadi tema hampir disemua ajang curhat. Dan au, terkena syndrom ini  sore tadi. Aku galau.


Oh I am blue... I am blue...

Sore tadi, langit solo

Tuesday, December 13, 2011

99 Cahaya di langit Eropa


Assalamualaikum Wr. Wb.

Kali ini sudah bisa tidak. Tidak kuijinkan diriku menunda lagi postingan kali ini. Alasannya satu saja dan sangat sederhana. Aku tak ingin moment ini terlewat sia-sia tanpa merekamnnya dalam jejak tulisan. Karena akan ada waktu dimana aku akan mengenang perasaan ini. Takjub, terkesan dan lebih kepada terharu sebenarnya. Yeaahh itulah sekecamuk emosi yang kukenali setelah membaca buku ini. Buku tentang perjalanan seorang anak manusia bernama Hanum Salsabiela Rais selama 3 tahun di Benua Eropa.



Buku ini sangat special menurutku dan tidak seperti buku traveling yang pernah kubaca, yang menyajikan janji-janji manis akan keindahan dan landmark suatu Negara, buku ini lebih “out of the box”. Alih-alih melulu menngilustrasikan segala keindahan negeri-negeri eropa yang sudah terlalu sering kubaca dalam buku traveler, hal-hal tentang Eifel, Norte Dame, Seine, cs. Buku ini lebih dari sekedar itu (seperti yang Hanum beberapa kali ungkapkan dalam buku ini, ini lebih dari sekedar Eifel atau Lovre). Buku ini tentang perjalanan mencari jati dirimu yang paling hakiki. Menjelajah pada sesuatu yang pernah jaya dan benderang ribuan tahun yang lalu. Buku ini tentang perburuan bukti kejayaan Islam yang bagi Hanum, dan juga bagi saya, mungkin juga bagi kalian yang sudah atau akan membaca buku itu kelak merupakan jalan untuk jatuh cinta atau makin jatuh cinta pada Islam.

Tak jarang aku berhenti sejenak ketika membaca buku ini. Berhenti untuk menarik nafas, menghela sudut mata dengan tissue kemudian melafalkan namaNya dengan hati yang bergetar. Kerinduan Hanum mewakili kerinduanku sendiri. Sungguh benar kata Hanum, manusia itu sungguh keciiiiilll dan seringkali lupa padaNya penyebab dari segala sebab. PadaNya yang semua pertanyaan akan berakhir. PadaNya yang semua pengembaraan dan pencarian akan kembali. SUngguh sebuah novel traveler yang begitu memberikan kesan mendalam kepadaku. Membuatku sesenggukan beberapa kali.

Sebagian temanku menganggap aku memiliki sensitifitas yang kurang terhadap emosi sedih. Kadang aku pun tak mengingkari itu. Aku tak bisa memaksakan kelenjar air mataku terbentuk begitu saja ketika membaca bacaan atau menonton film yang menurut mereka sangat mengharubiru. Yeahh, tak jarang ketika teman-temanku menyodorkan sesuatu untuk aku tonton atau aku baca dengan ekspektasi bahwa aku pasti akan tersentuh dan mencucurkan air mata, tetapi itu tidak terjadi. Mungkinkah aku ini orang yangkurang sensitive atau kurang peka?? Aku sendiri tak begitu memahami dan tak pernah benar-benar ambil pusing. Biar sajalah mereka beranggapan begitu. Tetapi, terkadang aku tak bisa mengontrol airmataku untuk tidak jatuh pada saat-saat tertentu. Ku akui aku mungkin tidak terlalu baik dalam hal-hal yang bernuansa sedih. Aku jarang menangis pada “kematian” tetapi seringkali airmataku tebentuk dengan sempurna pada moment yang seharusnya bahagia, seperti di pernikahan sahabatku, atau ketika aku menonton film-film yang berakhir bahagia setelah berjuang tiada henti. Momen dimana aku menangis bukan pada saat sang tokoh menderita tetapi lebih kepada saat-saat mereka berhasil menaklukkan segala hambatan. Pada saat itu hatiku akan bergetar hebat, aku tergugah, aku tersentuh.

Bagi sebagian diriku, kesedihan dan segala kesulitan itu adalah hal yang tidak terlalu asing. Aku telah terbiasa hidup dimana segala sesuatu bagi orang lain mudah untuk didapatkan, tetapi bagiku tidak. Aku telah dididik dengan baik oleh bapak dan Ibuku untuk tidak selalu mengeluhkan hal-hal seperti itu. Sebaliknya mereka mengajariku untuk selalu bisa melihat sisi terbaik dalam setiap masalah untuk dipetik dan dinikmati. Orang yang bisa bahagia bukan hanya mereka yang hidupnya selalu berkecukupan. Kebahagian itu milik semua orang yang memilih untuk menikmati hidup dan pandai-pandai mengambil kearifan yang niscaya ada pada setiap masalah, bukankah begitu??? Mungkin itulah mengapa, aku tidak terlalu bereaksi pada emosi “sedih” menurut beberapa temanku.

Tetapi buku ini sukses membuatku beberapa kali sesunggukan. Novel ini bukan novel sedih. Tetapi cara Hanum bercerita, bahasa yang dipilihnya, mampu membawaku menyelami apa itu kehilangan yang sesungguhnya. Ketika aku membaca buku ini, aku disadarkan bahwa aku selama ini telah banyak kehilangan. Kehilangan moment untuk mempelajari agamaku, menggali pengetahuan hakiki tentang kepada siapa nanti aku akan kembali. Buku ini tidak hanya bercerita tentang pencarian dan penemuan Hanum pada titik nolnya. Buku ini juga sukses membuatku berfikir tentang titik nolku. Titik dimana semua yang ada bermula dan berakhir…

I highly recommended this book for you, mate. Trust me it’s definitely inspiring….


Monday, September 19, 2011

Being anak kosan..^^

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Langit Solo begitu cerah pagi ini. Secerah hatiku yang riang gembira menyambut hari. Besok perkuliahan perdanaku sebagai mahasiswa pascasarjana dimulai. Hm.. I am feeling fervid. Sabtu kemarin, dalam acara pembekalan, we had been explained about our class schedule, lecturers who would teach us, facilities, and so on. Kami juga diberi tahu bahwa karena kelas kami adalah kelas internasional, maka bahasa  pengantar yang dipergunakan adalah Bahasa Inggris, tidak jauh berbeda ketika kuliah S1 dulu. Hmm.. baguslah, setidaknya kami dapat sedikit lebih familiar lagi dengan bahasa universe itu sebelum akhirnya benar-benar berkuliah di LN, amiinn..

Hal lain yang membuatku juga bersemangat adalah, adanya sahabat baruku, si "Sweet Purple" yang akan setia menemaniku kemana-mana selama di sini. Yeahh, as I told you before that public transportation in Solo City relatively rare. That's why having own vehicle can help you much, and I choose bicycle to be my partner, hehehe. Warnanya kombinasi ungu dan putih. Walaupun ungu bukan warna favoritku, tapi sepeda ini membuatku jatuh hati. Bersama Indah kami hunting sepeda di daerah Gading. Rencananya mau beli sepeda second, tetapi setelah cek dan ricek disana sini, kondisinya kurang bagus jadilah kami memilih membeli sepeda baru saja. Saya menamainya "sweet purple".

Perlengkapan standar di kamar kos juga sudah terpenuhi semua. Hufftt.. ternyata begini rasanya hidup mandiri, y..? segala sesuatnya sampai yang terkecilnya mesti diurus sendiri. Hal-hal sepele yang biasanya luput dari perhatianku ketika masih tinggal sama ortu di Kendari kini harus benar-benar diperhatikan. Dan kian tak terasa uang keluar lumayan banyak juga untuk hal-hal yang terlihat remeh temeh itu.

Agenda hari ini mau ke kampus untuk mengusrus KTM dan kartu perpus, Ah, saya sedang bersemangat hari ini...^^

Monday, September 12, 2011

The End of My Holidays..

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Liburan telah berakhir, saatnya menghadapi realita, saatnya fokus untuk kuliah. Today is my last day in Bogor during this great holiday. Rencananya mau balik ke Solo tgl 10 yg lalu, tetapi dikarenakan adanya oleh sesuatu dan lain hal, diundur sampai besok.

Hmm.. badan masih terasa sedikit pegal dan keletihan yang sempat tak terasa selama di Jakarta kemarin, akhirnya menghantam juga saat ini. Yeah, jadi ceritanya, hari kamis yang lalu, saya ke Jakarta, janjian sama si V'bie ke Kota Tua, berangkat dari Bogor jam setengah 5an dan sampai di Jakarta sekitar jam 6. Pemandangan Kota Tua diwaktu malam lumayan eksotis. Lampu-lampu hias berkelap kelip di setiap pohon. Aneka jajanan dan dagangan banyak digelar. Pada kesempatan kali ini saya mencoba "Kerak Telur", kata si V'bie Kerak Telur ini adalah makanan khas Betawi,, hmmm..mari mencoba..^^ Kami memesan seporsi, dan si Abang membuatnya dengan gesit dan terampil. Aromanya menggelitik dan menggoda, tidak sabar ingin segera mencicipi.. sekitaran 5 menit Kerak Telurnya pun jadi. Rasanya,,maknyusssss!!!

                                        
                                             Suasana Kota Tua dimalam hari


                                                    Penjual kerak telur..

                                                                      
Selepas itu, kami berputar-putar menikmati suasana kota tua. Ada beberapa bangunan yang kami lihat. Di antaranya adalah Museum Wayang, Museum Fatahillah, Kantor Pos, Café Batavia dan sebagainya. Sayang, museum-museum itu tidak dapat kami masuki karena sudah tutup. Kabarnya, mereka buka dari Selasa sampai Minggu pukul 09.00 – 15.00 WIB.. Sembari jalan si V'Bie menginformasikan bahwa tempat ini kerap dijadikan lokasi syuting para artis ibu kota atau dijadikan lokasi foto-foto untuk pra wedding. Beberapa bangunan tersebut masih berdiri dengan kokoh, tetapi sebagian lagi tampak memmprihatinkan karena tidak terawat. Wah, sayang sekali padahal tempat ini merupakan bagian dari sejarah panjang kota Jakarta dan wajib untuk dipelihara sebagai aset berharga. Malam itu, rupanya kami kurang beruntung, karena kata V'bie biasanya pada malam hari sering digelar pertunjukan seni di depan Museum Fatahilla tersebut.

Puas melihat-lihat bangunan tua, kami kemudian ke arah Istiqlal untuk mencari makan. Dari Kota Tua kami naik bajaj dengan tarif Rp. 20.000. Waktu sudah lama memasuki Isya dan V'bie memutuskan untuk sholat disana. Meskipun telah makan Kerak Telur, jalan-jalan membuat kami lapar lagi. Kami agak bingung juga memutuskan mau makan dimana, samai akhirnya tiba-tiba saya teringat rumah makan yang menjual makanan khas Palembang dan juga Es Italia di sebelah Istiqlal. Ketika saya mengajak V'bie kesana, dia memekik senang. Rupanya, meskipun telah lama di Jakarta, dia tidak mengetahui tempat Es Italia itu berada. Telah lama dia mencari tempat itu, tetapi tidak ketemu-ketemu. Namanya adalah Ragusa, Es Italia. Konon Ragusa ini adalah toko es krim yang telah berdiri sejak laamaaaa sekali dan termasuk dalam tempat makan es krim tertua di Jakarta. Maka tanpa pikir panjang, kami pun meluncur kesana....(sebelumnya ke Rumah makan khas Palembang, yang letaknya persis bersebelahan dengan Ragusa..akhirnya makan empek-empek yang sesuai dilidah jugaaa...hehehe)

                                           Lokasinya disebelah Istiqlal..
Memasuki tempat ini, yang pertamakali terlintas dalam benakku adalah, nuansanya Belanda bgt. Interiornya sederhana dan mampu mengundang banyak sekali memory. Foto-foto yang digantung di keempat dindingnya, mampu bercerita banyak tentang Proses berdirinya tempat ini yang konon kabarnya telah ada sejak tahun 1932 dan juga potret Jakarta tempo doeloe. Jika datang ke tempat ini, jangan berharap akan menemukan AC. Bukan karena tidak mengikuti jaman dan tehnologi, Ragusa ini memang berniat mempertahankan nuansa tempo dulu. Tapi, jangan takut kepanasan, karena ada Kipas Angin tersedia disana.Tempat ini cukup ramai oleh pengunjung. Salah satu pengunjung yang menarik perhatianku adalah sepasang kakek nenek (si kakek memakai tongkat) yang terlihat begitu mesra. Mereka datang berdua saja, mungkin untuk mengenang banyak hal, y.. Hmm.. so sweeett... Sebenarnya saya sangat tergoda untuk memotret mereka, tapi agak sungkan juga. G papa deh, yang penting kesanya sudah abadi di hati..~Cieeee..~

                                Interior dalamnya,, so simple so nostalgic

Ada berbagai menu Ice Cream yang tersedia di sini. Semuanya adalah homemade dan terbuat dari 100 persen bahan alami dan berkualitas tinggi. Resep rahasia turun temurun yang memang sudah menjadi ciri khasnya. Menu yang dapat dinikmati diantaranya banana split, special mix, spaghetti ice cream, cassata siciliana, tutti frutti, chocolate sundae, lemon ice, cola float dan nougat.

                                Dan pilihanku jatuh pada,,,, spaghetti Ice Cream..^^


Jarum jam telah menunjukkan pukul 10 malam. Sudah saatnya pulang kerumah. Hmm.. untungnya tadi si V'bie sudah ijin pulang malam sama orang rumah. karena dengan estimasi waktu perjalanan, kami dipastikan nyampe rumah tidak kurang dari jam 11.

Maksud hati, pagi-pagi sekali saya akan kembali ke Bogor, tetapi si V'bie tiba-tiba sakit dan setelah periksa ke dokter, dia dinyatakan positif Typus. Dengan keadaan seperti itu, tidak mungkin saya meninggalkan dia. Meskipun ada Tane Ira dan Mba Eni, tetap saya tidak tega. V'bie ini susah bgt disuruh makan, jadilah kami harus keroyokan menyuruhnya makan,,,hehehehe. Alhamdulillah setelah beberapa hari bed rest, dia akhirnya sudah agak mendingan, dan saya pun bisa balik ke Bogor.

Dan sekarang sembari mengetik postingan ini, saya sedang packing-packing, karena besok sudah mau balik lagi ke Solo. Well, good by Bogor...^^. Many thx to K ATika n her husby, K Dhany untuk kebaikannya selama kurang lebih sebulan disini. Terlebih lagi untuk jalan-jalannya yang awesome bgt... Semoga kasih sayang Allah tidak pernah pergi dari hidup mereka, amiin..

 *Sayang sekali, tidak sempat ke Puncak, ke makamnya Soe Hoek Gie,, tapi, it's OK. Masih ada lain waktu, kan..?? So, See U..^^


Friday, September 02, 2011

Mendesain Kamar Kos Impian

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Hari ini sudah tanggal 3 September. Hmm.. tak terasa waktu akan berlari mengantarku pada tanggal 10, saat aku dan Indah harus meninggalkan kota ini (Bogor), dan balik ke Solo. Nanti setibanya di Solo, aku tak akan lagi tinggal di Pesma KH. Mas Mansur seperti sebelumnya. Tetapi akan memulai cerita baru, di tempat baru, yakni di kosan yang sudah aku pilih di Wijaya Kusuma. Letaknya persisi di belakang Kampus 2 UMS, sehingga memungkinkan aku berjalan kaki dari kosan. Kamar yang upilihlumayan luas untuk ditempati seorang diri. Salah satu dindingnya adalah jendela kaca yang besar. Jendela kaca inilah yang membuatku memutuskan untuk mengambil kamar itu. Jendela membuatku tidak merasa terkungkung dan pengap.

Nah, sekarang, dibenakku telah terancang desain apa dan bagaimana yang kira-kira dapat membuatku nyaman dan betah. Aku pun membuat list barang untuk dibeli,

1. Cat tembok warna-warni
2. Rak buku kecil
3. Cermin besar
4. Beberapa pernak-pernik lucu
5. Karpet atau tikar buat lesehan
6. Toples-toples kue,,,(hehehe)
7. Figura-figura
8. dll

Kalo bisa punya kamar yang seperti ini, kayaknya asik y...(ngarep.com)

 


Hmm,, lumayan menguras kantong juga nih,,, ya nantilah disiasati gimana caranya. By the way, saat ini di kepalaku juga menari-nari bayangan Camera Cannon,oalaaaahhh,,selalunya keinginan lebih besar dari pemasukan,,xixiixi...






See,, banyak yang mesti dibeli, means harus bisa sedikit lebih hemat,, every single thing you want is worth to be fought...YEAH!!!!


Holidays...

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sebelumnya saya mau mengucapkan selamat Idul Fitri untuk seluruh umat muslim di dunia, baik bagi mereka yang merayakan pada tanggal 30 maupun mereka yang merayakan pada tanggal 30. Kenapa juga mesti terganggu dengan adanya perbedaan?? Bukankah perbedaan memberi banyak warna??

Alhamdulillah hari ini kondisi badan mulai agak baikan, setelah kemarin dulu sempat terserang flu. Yeah, I am still ini Bogor right now, enjoying my greatest holidays ever,,:P. As I've told you that Lebaran this day, I am not with my family in Kendari, hmm..prety sad, but it's OK. Many great things I do during this holidays. Wanna know more?? Here we go...^^

So, hal menyenangkan yg saya lakukan pertama kali pas nyampe di Bogor adalah, "masak-masak" mengapa hal ini begitu menyenangkan? karena aktivitas yang satu ini bisa dikatakan adalah hal yang sudah sangat jarang saya lakukan semenjak menginjak pulau jawa, bahkan hampir tidak pernah. Biasanya kalau mau makan, tinggal keluar asrama, cari makan di warung-warung terdekat. Dan, aku serta teman-teman mau tidak mau menyantap makanan yang tak sesuai dengan selera, Halusnya, lidah kami belum terbiasa dengan makanan Jawa (Solo) yang serba manis. Mau masak, tidak biasa karena asrama tempat kami tinggal tidak membolehkan aktivitas masak memasak. Kosanku juga sama saja, aktivitas masak memasak termasuk dalam "hal yang tidak boleh dilakukan". Itulah mengapa, ketika K Tika (sang pemilik rumah yang juga kakak dari Indah) mendaulat kami untuk masak menu berbuka puasa, dengan perasaan girang tak terkira kami pun menaklukkan dapur,,(duh, lagaknyeeee...hehehe) dengan menu Kolak Labu Special Ala Ririn..:P

Hal menyenangkan kedua adalah ketika ke Bara. Bara adalah nama sebuah daerah di Bogor (tepatnya pas disamping kampus IPB) yang menyediakan banyak hal untuk keperluan masak memasak, aneka jajanan khas untuk berbuka puasa, cemilan, laundry, rental komik dan kaset, toko sepatu dan baju dan keperluan rumahtangga lainnya. Tempatnya kecil namum komplit,,plit..plit... sekali kesana, bisa dibilang kebutuhan standar terpenuhi (hal yang sampai saat ini belum kutemukan di Solo). Pertama kali kesana, saya dan Indah naik angkutan umum, K tika menyarankan supaya kami naik motor saja, tapi si Indah tidak berani karena pada jam-jam segitu Bara luarrr biassssa macet. Yang membuatku juga menyukai kota ini adalah sarana transportasi yang sangat mudah didapatkan. Tinggal keluar lorong, angkot pun tersedia. (Meskipun sejauh ini belum ada yang mengalahkan angutan umum di Kendari, yang mobilnya relatif masih baru, full music pula..),hehehe..

Selanjutnya, belum ke Bogor dong kalo belum ke Kebun Rayanya. Maka dalam agenda holiday kali ini nama Kebun Raya Bogor so pasti ada didalam list..^^. Here are the pictures...

                                            
                                                                    Pose dulu, ah..^^

                                                                     Di Pintu Masuk

                                                                         with Indah



                                                                       ada danaunya..





                                                                 pohonnya besar-besar


















Berikutnya, yang ada dalam objek jalan-jalan kali ini adalah IPB. Wow, kampusnya kereeeenn bgt, ful fasilitas dan lumayan bersih. Area hotspot dimana-mana, kerennya lagi, kampus ini menyediakan fasilitas peminjaman sepeda bagi mahasiswanya. Secara y kampusnya luas bgt, jadi kalau tidak punya kendaraan, akan sangat capek kalau mau sekedar kelling-keliling kampus. Jadi teringat dengan kampusku tersayang waktu S1, Haluoleo University, Kapaaan y bisa seperti ini... (I do wish someday it would be, ameeen  =.= ). Hmm.. terkadang gambar mampu menceritakan banyak ketimbang kata-kata, so..enjoy the pictures..^^













                                                                    shelter sepeda


Jarak Bogor-Jakarta yang lumayan dekat memungkinkan kami bolak-balik di dua kota ini sesuka hati. K Tika, yang mengetahui bahwa kami ingin sekali ke Jakarta buat melihat Monas (Ndeso bgt yah,,,wkwkwk), pun mengajak kami kesana. Dari Bogor kami turun di Stasiun Gambir,, (waaahh sebelumnya saya hanya bisa melihat dan mendengar tentang stasiun ini lewat TV,,,akhirnya bisa menginjakkan kaki juga disini). Stasiunnya sangat besar dan mewah,, ~berdoa semoga Bandara Nasional Haluoleo juga bisa seperti ini,,amiiin~ Pada kesempatan ini kami juga menyempatkan sholat di Istiqlal yang memang berlokasi tidak jauh dari Monas. 


                                                                     Stasiun Gambir


                                              Tarik-tarikan dengan patung di area Monas..^^


                                                Salah satu lukisan di dalam Museum Monas

                                                     View Istiqlal dari puncak Monas

                                                             Kubahnya keren, kan..??





The other awesome experience is when I went to Pulau Kotok Kecil in Kepulauan Seribu with my best friend since Junior High School, Veby. It's nice to meet her again...^^. Si Veby ini sudah bekerja dan menetap di Jakarta, ketika saya mengabarinya tentang liburan saya di Bogor, kami pun langsung menyusun rencana. Pulau Kotok, Dufan, Kota Tua, dan beberapa tempat belanja, berada dalam jajaran teratas daftar tempat yang kami ingin kunjungi. Sayangnya, waktu yang terbatas hanya memungkinkan kami berwisata ke Pulau Kotok ini, tak apalah.. masih ada waktu setelah lebaran nanti... Dan perjalanan kali ini terangkum dalam foto2 berikut:...0_0






Hal lain yang juga tidak kalah seru adalah pada saat Idul Fitri. Kami merayakannya pada tanggal 30 Agustus, bersama masyarakat lain anggota Muhammadiyah, kami melakukan sembahyang Ied di Lapangan Semprul (dekat dengan Istana Bogor). Waaah ternyata banyak juga yang merayakan Idul Fitri pada tanggal ini,,,Sehabis sholat, kami pun mampir di depan Istana Bogor untuk bercanda-canda dengan rusa yang banyak terdapat di pelataran istana. Rusanya sangat jinak dan akan segera mendekat ketika di ulurkan wortel ataupun kangkung. Bahkan mereka tak takut untuk dibelai-belai..




                                                            Rusanya sangat jinak..:)

Well. that's my story. But it is not the end. Kami masih punya banyak agenda dan banyak tempat untuk dikunjugi. Salah satu yang membuatku tak sabar menanti adalah jalan-jalan ke Puncak,, wuiih pasti keren bgt y... kondisi badan yang sempat flu kemaren mengharuskan saya untuk banyak-banyak take a rest for a while,, Okelah kalau begitu,,C U in my next adventure, pals,,^^