Tuesday, November 06, 2012

Lemme Say "I need you here"...

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Aiih, memang semangatku mengerjakan thesis sedang berada dititik nadir saat ini. Bagaimanapun kupupuk tetap saja layu. Maka setiap kali berhadap-hadapan dengan chapter II ku, aku akan hanya melihat sekilas, memainkan scroll naik dan turun, just to add nothing. Just to see exactly the same last sentence that I saw couple weeks ago.
Lalu, saya mulai mengklik mozila, blogging, fbying, youtubing, dan googling tidak jelas. Kemudian secara otomatis, saya akan menyadari kesiasiaan ini sembari berkeluh kesah pada langit diluar jendela kaca perpus ini. Mengapa langit? karena diantara semua yang terlihat diluar sana, langitlah kanvas sempurna yang melukiskan sosokmu dengan sangat sempurna.

Situasi seperti ini selalu membawa jiwaku kepadamu. Kepada engkau yang dianugrahi aura luar biasa yang selalu berhasil memengaruhiku, meski hanya dengan memikirkanmu. Aku selalu merasa malu sekaligus juga terpesona oleh setiap semangat dan gairah hidup yang ada dalam setiap sel dirimu. Matamu selalu terang benderang dengan keyakinan penuh ketika kau membicarakan mimpi-mimpimu. Kau selalu mengimani bulat-bulat bahwa nothing is impossible. Maka dengan segenap jiwa akan kau kerahkan usaha terbaikmu untuk menjadikannya nyata. Dan kau tak pernah gagal membawa pulang kebangaan itu ketika kau pulang dan menceritakan manisnya buah perjuangan kepadaku. Bahagiamu menginfeksiku. Menggetarkanku.

Pic was taken here


Kau pasti tak pernah bisa sadar, bahwa dimataku kau adalah Garuda kebanggaanku, dan aku tak lebih dari Murai yang selalu takut terbang. Tetapi bersisian denganmu telah membuatku sejenak lupa pada batasku sendiri. Aku mengepak-ngepak sayap dan terbang. Kesadaran bahwa kau ada disana, mengawasi dengan segala kesiagaan antisipasimu telah mengantarku pada pucuk-pucuk tertinggi yang tak pernah berani kuhinggapi. Aku merapal milyaran rasa syukur telah dipertemukan olehmu, wahai sang penakluk mimpi. Didekatmu akan sering sekali merasa bisa. Menganggap mudah segala hal, karena yang kita butuhkan hanya "sedikit lebih". Kita hanya perlu berusaha sedikit lebih keras dari biasa, harus memupuk tekad sedikit lebih kuat dari biasanya, dan kita hanya perlu mengangkat tangan dan hati kita untuk berdoa sedikit lebih lama dari biasanya. Hanya itu.

Mungkin kita memang harus selalu bersama. Harus ada kau tiap saat disisiku. Agar aku tidak limbung di tempat ku berpijak. Sekarang ini, aku agak kehilangan poros hidupku. Gamang diantara persimpangan tanpa papan petunjuk. Satu persatu sayapku merontok. Dibutuhkan kamu untuk ada disini menumbuhkan dan menyambung kembali sayap patahku. Tadi pagi, dengan "Berjalan Menembus Batas"nya A. Fuadi ditanganku, aku juga mengingatmu. Buku yang kuyakin sudah kau lahap habis. Bahkan kau mungkin tengah mengaplikasi mutiara inspirasi dalam buku itu. Hampir kebetulan di radio ada Ipang yang ikutan nimbrung dengan "Teruslah bermimpi"nya. It's really you. Harusnya aku bisa merasa terbangkitkan. Harusnya itu sudah cukup untuk membuatku gegas menyambut hari. Tapi ternyata, tanpamu semua seperti kehilangan makna. I've spent a lot of time with you, but I still need more.

*I really miss the stars on your eyes,,,

No comments: