Islam tak berlebihan saat memerintahkan manusia untuk senantiasa berprasangka baik pada ketetapan Tuhan. Karena ketetapannya adalah selalu yag terbaik. Mungkin saja manusia tidak "ngeh" pada awalnya, tetapi Dia selalu mampu membuat para "peragu" itu tersenyum pada akhirnya. Setidaknya itulah yang sedang aku rasakan saat ini. Dulu, sebelum sampai pada titik ini, sempat aku bersedih dan kecewa atas beberapa kali kegagalan dalam mendapatkan peluang beasiswa. Sebut saja program pelatihan bahasa yang hampir saja aku ikuti tetapi kemudian batal karena tidak mendapat ijin dari Bos. Ada juga program kerjasama Unhas dan UMK tentang study gender yang tidak jadi aku apply karena sesuatu dan lain hal. Kurang lebih beberapa minggu aku sempat terpancing mempertanyakan keadilan Tuhan, tetapi sekeras mungkin aku halau perasaan itu. Syukur Alhamdulillah, aku dikelilingi dengan motivator yang luar biasa hebat, terutama ibuku dan keluargaku. Dan akhirnya, setiap janjiNya adalah Haq. Tidak akan ada kekecewaan yang tak diganjar dengan kabar baik, asalkan terus berqanaah kepadaNya dan tentu saja terus menerus berusaha. Sebuah fax dari Surakarta membuncahkan hatiku. 7 Orang dosen tetap UMK diterima di UMS untuk bergabung dalam program double degree kerjasama UMS dan COllege of Education and Human Development University of Minnesota USA dengan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan. Namaku salah satu diantaranya...^^
Fax tersebut adalah undangan penerimaan bagi kami bertujuh untuk melanjutkan studi di UMS. Maka, kami pu berangkat ke Surakarta pada Senin, 23 Mei 2011 yang lalu. Kami memesan tiket menuju Surabaya. Dari Surabaya kami ke Surakarta dengan jasa travel. Perjalanannya lumayan panjang. Sekitaran enam sampai tujuh jaman. Aku membayangkan perjalanan Kendari-Kolaka pulang pergi. Tetapi ternyata, meskipun dua kali lebih jauh, perjalanan ini tidak begitu melelahkan karena jalan yang lurus mulus meski sedikit macet. Banyak cerita seru sepanjang perjalanan kami. Ada banyak canda tawa. Sebelumnya kami tidak begitu saling mengenal, selain aku dan k Titin tentunya. Tetapi berada jauh dari kampung halaman, membuat ikatan kekeluargaan terjalin dengan cukup kuat disana.
Kami sampai di Solo (Surakarta) pada pukul 2 dini hari. Rumah yang kami tuju adalah rumah milik kerabat K Titin. Alhamdulillah orangnya sangat baik. Namanya Mb' Endang. Semoga Tuhan membalas kebaikan hatinya dalam menjamu kami selama beberapa hari, amiiinn. Tanpa ba bi bu, kami segera beristirahat. Keesokan harinya, setelah sholat subuh, seperti biasa saya kembali bergelung didalam selimut, hehhehehe..sampai ketika K Titin membangunkan aku. Ditaiknya aku keluar rumah. Sedikit menggerutu aku ikut juga. Dalam hati aku berkata apaan sih K Titin, dingin ini... tetapi.. Subhanallah..pemandangan diluar sunnguh indah. Hamparan sawah yang menghijau, Piringan keemasan di ufuk timur sempurna membangkitkan kekaguman akan kebesaranNya. Hmmmm.... aku memuaskan diri menghirup udara pagi pertamaku di Solo sembari memejamkan mata. Aku ingin menyimpan keajaiban ini dihati dan kenanganku untuk kunikmati nanti. Untuk kuceritakan nanti. Bau tanah, bau sawah, sapaan ramah penduduknya... Ku pikir ini tak bisa lebih indah lagi. Tetapi aku keliru. Ketika aku menengok ke kiri, aku sudah tak dapat berkata-kata lagi. Disana, menjulang Merapi, Gagah perkasa berselimut awan. Biru menjulang dalam rengkuhan langit. Sungguh pagi yang akan selalu ku kenang. Pagi pertamaku di Solo.
Suara gaduh mb Endang memanggil kami untuk sarapan, mau tak mau membuatku beranjak dari pematang sawah. Tak apalah, semuanya sudah ada disini, dihatiku, sepotong keajaiban lagi telah terukir disana. Sarapan terasa nikmat dengan riuhrendahnya candaan dan gelak tawa. Hari itu kami memutuskan untuk berkeliling Solo. Mba Endang bersedia menjadi guide kami. Tujuan kami adalah Pasar Klewer, dan Keraton Solo. Solo terkenal akan batiknya, maka tak heran di Klewer, mata kami dibuat "puyeng" dengan banyaknya ragam batik yang khas dan harganya pun relatif terjangkau. Wuiiiihhh... maka dimulailah sesi mengobok-obok pasar itu demi oleh-oleh bagi orang tersayang di kampung halaman. Rombongan yang terdiri dari 5 orang perempuan dan hanya satu pria ini pun kalap belanja belanji. Tau sendiri kan gimana para ladies kalau belanja. Muter-muter sampai capek. Aku sendiri sebenarnya bukan termasuk golongan yang doyan belanja. Belum berapa lama aku sudah merasa lelah. Tempat perbelanjaan memang tidak pernah begitu menarik perhatianku dan tidak pernah membuatku betah berlama-lama disitu. Lain ceritanya kalo ke tempat wisata yang memuat unsur sejarah dan budaya, wah kalau itu seharian aku kuat,,hheheehehe...
Setelah menaklukkan Klewer, kami bergegas menuju Mesjid Agung Surakarta yang jaraknya sangat dekat dari Klewer. Jam menunjukkan waktu Solat Dzuhur telah tiba. Sebagai orang Sulawesi, aku takjub juga dengan model Mesjid ini. Unik dan Khas. Tempat sembahyang bagi pria dan wanitanya terpisah ruang. Masjid yang selama ini aku lihat tidak seperti ini. Di Sulawesi jeamaah pria dan wanita memang dipisah, tetapi hanya oleh sekat dimana pria menempati bagian depan. Tetapi mesjid ini tidak. Jemaat Pria malah berada di ruangan bagian belakang. Hal lain yang ku kagumi adalah mesjid ini sangat ramai. SIlih berganti jemaat melakukan ibadah. Hal yang berbeda yang biasa kutemukan di kampung halamanku. Di Mesjid Agung Kendari, jemaat hanya segelintir saja. Mesjid Agung Alkautsar kendari hanya ramai jika lebaran atau tarawih saja. Hmmm... Masjid ini menguatkan keinginanku melanjutkan studi disini. Bukankah tinggal dengan orang yang taat beribadah dapat membawa pengaruh positif??
Wah, jam menunjukkan waktu solat dzuhur untuk wilayah kendari telah tiba. Artinya aku harus segera menghentikan postingan kali ini. Lagian juga sudah lumayan panjang menurutku. Hei... I dont want to make you bore with my story, so... see you in the next posting. Still with the same topic because this is not the end... C U....
To be continue....^^
Fax tersebut adalah undangan penerimaan bagi kami bertujuh untuk melanjutkan studi di UMS. Maka, kami pu berangkat ke Surakarta pada Senin, 23 Mei 2011 yang lalu. Kami memesan tiket menuju Surabaya. Dari Surabaya kami ke Surakarta dengan jasa travel. Perjalanannya lumayan panjang. Sekitaran enam sampai tujuh jaman. Aku membayangkan perjalanan Kendari-Kolaka pulang pergi. Tetapi ternyata, meskipun dua kali lebih jauh, perjalanan ini tidak begitu melelahkan karena jalan yang lurus mulus meski sedikit macet. Banyak cerita seru sepanjang perjalanan kami. Ada banyak canda tawa. Sebelumnya kami tidak begitu saling mengenal, selain aku dan k Titin tentunya. Tetapi berada jauh dari kampung halaman, membuat ikatan kekeluargaan terjalin dengan cukup kuat disana.
Kami sampai di Solo (Surakarta) pada pukul 2 dini hari. Rumah yang kami tuju adalah rumah milik kerabat K Titin. Alhamdulillah orangnya sangat baik. Namanya Mb' Endang. Semoga Tuhan membalas kebaikan hatinya dalam menjamu kami selama beberapa hari, amiiinn. Tanpa ba bi bu, kami segera beristirahat. Keesokan harinya, setelah sholat subuh, seperti biasa saya kembali bergelung didalam selimut, hehhehehe..sampai ketika K Titin membangunkan aku. Ditaiknya aku keluar rumah. Sedikit menggerutu aku ikut juga. Dalam hati aku berkata apaan sih K Titin, dingin ini... tetapi.. Subhanallah..pemandangan diluar sunnguh indah. Hamparan sawah yang menghijau, Piringan keemasan di ufuk timur sempurna membangkitkan kekaguman akan kebesaranNya. Hmmmm.... aku memuaskan diri menghirup udara pagi pertamaku di Solo sembari memejamkan mata. Aku ingin menyimpan keajaiban ini dihati dan kenanganku untuk kunikmati nanti. Untuk kuceritakan nanti. Bau tanah, bau sawah, sapaan ramah penduduknya... Ku pikir ini tak bisa lebih indah lagi. Tetapi aku keliru. Ketika aku menengok ke kiri, aku sudah tak dapat berkata-kata lagi. Disana, menjulang Merapi, Gagah perkasa berselimut awan. Biru menjulang dalam rengkuhan langit. Sungguh pagi yang akan selalu ku kenang. Pagi pertamaku di Solo.
Suara gaduh mb Endang memanggil kami untuk sarapan, mau tak mau membuatku beranjak dari pematang sawah. Tak apalah, semuanya sudah ada disini, dihatiku, sepotong keajaiban lagi telah terukir disana. Sarapan terasa nikmat dengan riuhrendahnya candaan dan gelak tawa. Hari itu kami memutuskan untuk berkeliling Solo. Mba Endang bersedia menjadi guide kami. Tujuan kami adalah Pasar Klewer, dan Keraton Solo. Solo terkenal akan batiknya, maka tak heran di Klewer, mata kami dibuat "puyeng" dengan banyaknya ragam batik yang khas dan harganya pun relatif terjangkau. Wuiiiihhh... maka dimulailah sesi mengobok-obok pasar itu demi oleh-oleh bagi orang tersayang di kampung halaman. Rombongan yang terdiri dari 5 orang perempuan dan hanya satu pria ini pun kalap belanja belanji. Tau sendiri kan gimana para ladies kalau belanja. Muter-muter sampai capek. Aku sendiri sebenarnya bukan termasuk golongan yang doyan belanja. Belum berapa lama aku sudah merasa lelah. Tempat perbelanjaan memang tidak pernah begitu menarik perhatianku dan tidak pernah membuatku betah berlama-lama disitu. Lain ceritanya kalo ke tempat wisata yang memuat unsur sejarah dan budaya, wah kalau itu seharian aku kuat,,hheheehehe...
Setelah menaklukkan Klewer, kami bergegas menuju Mesjid Agung Surakarta yang jaraknya sangat dekat dari Klewer. Jam menunjukkan waktu Solat Dzuhur telah tiba. Sebagai orang Sulawesi, aku takjub juga dengan model Mesjid ini. Unik dan Khas. Tempat sembahyang bagi pria dan wanitanya terpisah ruang. Masjid yang selama ini aku lihat tidak seperti ini. Di Sulawesi jeamaah pria dan wanita memang dipisah, tetapi hanya oleh sekat dimana pria menempati bagian depan. Tetapi mesjid ini tidak. Jemaat Pria malah berada di ruangan bagian belakang. Hal lain yang ku kagumi adalah mesjid ini sangat ramai. SIlih berganti jemaat melakukan ibadah. Hal yang berbeda yang biasa kutemukan di kampung halamanku. Di Mesjid Agung Kendari, jemaat hanya segelintir saja. Mesjid Agung Alkautsar kendari hanya ramai jika lebaran atau tarawih saja. Hmmm... Masjid ini menguatkan keinginanku melanjutkan studi disini. Bukankah tinggal dengan orang yang taat beribadah dapat membawa pengaruh positif??
Wah, jam menunjukkan waktu solat dzuhur untuk wilayah kendari telah tiba. Artinya aku harus segera menghentikan postingan kali ini. Lagian juga sudah lumayan panjang menurutku. Hei... I dont want to make you bore with my story, so... see you in the next posting. Still with the same topic because this is not the end... C U....
To be continue....^^
2 comments:
ayooo Rin, reach your dream. make it true :)
eheemm, ini kenapa cerita pertamanya malah jadi belanja dan menjelajah?? sa kira mw ke UMS langsung :p
hehehhe.... kan acaranya nanti hari rabu maknyak,,, belanja2 dan jalan2nya dilakukan pada hari selasa......xixiiixx
Post a Comment