Sawah nan hijau membentang di depan rumah kembali menyambut ku pagi ini. Sama seperti waktu pertama kali dulu, aku masih begitu terkesima dibuatnya. Piringan keemasan diufuk timur tetap menyapaku tak kalah ramanya seperti 3 minggu yang lalu. Akhirnya aku kembali lagi kesini. Huuuuffffttt... kembali aku meresapi indah ini. Meskipun kali ini aku tak bisa memandang Merapi karena sedang berselimut kabut. Seperti juga hatiku.
Mataku memandang jauh luas sawah yang terbentang, tetapi jiwaku terbang melampaui itu. Bagaimana tidak? Jika diatas hamparan hijau itu tergurat wajah ibu dan bapakku tersayang. Masih terasa pelukan ibuku saat mengantar ku di bandara kemarin. Pelukan itu terasa istimewa karena itu adalah hal yang sangaaaaaaaatt jarang dilakukan oleh ibuku. Perempuan paling istimewa yang dianugerahkan tuhan untukku. Bagaimana tidak, jika masih sangat terasa ciuman Bapak di pipiku? Aku tak kuasa menahan jatuhnya air mata ini, betapa aku menyayangi mereka...
Hari ini, aku dan teman-teman dirumah saja, beristirahat dulu. Besok baru jalan-jalan. Masing-masing teman sibuk dengan urusannya masing-masing. Untuk mengisi waktu,aku memutuskan nonton saja. Tetapi bagaimana bisa menikmati jika anganku langsung terbang tak terelakkan kepada adik2ku dikendari? Canda tawa mereka nyata kurasakan saat ini. Bagaimana kami selalu menemukan cela dari sebuah film untuk kemudian mengkritiknya habis-habisan. masih terasa bagaimana nikmatnya aku dan eda menjahili ache menonton film korea,, ah.. betapa melownya aku hari ini. Sesuatu yang sangat tidak ingin kutunjukkan didepan mereka semua sebenarnya. Tapi so what?? I've missed them already.
Memang benar pada saat jauh, apa yang tadinya menyebalkan akan terasa begitu manis. Ruang hatiku kini dipenuhi dengan sosok hitam yang jarang mandi itu. Yeah I miss U aco... really.
Mataku memandang jauh luas sawah yang terbentang, tetapi jiwaku terbang melampaui itu. Bagaimana tidak? Jika diatas hamparan hijau itu tergurat wajah ibu dan bapakku tersayang. Masih terasa pelukan ibuku saat mengantar ku di bandara kemarin. Pelukan itu terasa istimewa karena itu adalah hal yang sangaaaaaaaatt jarang dilakukan oleh ibuku. Perempuan paling istimewa yang dianugerahkan tuhan untukku. Bagaimana tidak, jika masih sangat terasa ciuman Bapak di pipiku? Aku tak kuasa menahan jatuhnya air mata ini, betapa aku menyayangi mereka...
Hari ini, aku dan teman-teman dirumah saja, beristirahat dulu. Besok baru jalan-jalan. Masing-masing teman sibuk dengan urusannya masing-masing. Untuk mengisi waktu,aku memutuskan nonton saja. Tetapi bagaimana bisa menikmati jika anganku langsung terbang tak terelakkan kepada adik2ku dikendari? Canda tawa mereka nyata kurasakan saat ini. Bagaimana kami selalu menemukan cela dari sebuah film untuk kemudian mengkritiknya habis-habisan. masih terasa bagaimana nikmatnya aku dan eda menjahili ache menonton film korea,, ah.. betapa melownya aku hari ini. Sesuatu yang sangat tidak ingin kutunjukkan didepan mereka semua sebenarnya. Tapi so what?? I've missed them already.
Memang benar pada saat jauh, apa yang tadinya menyebalkan akan terasa begitu manis. Ruang hatiku kini dipenuhi dengan sosok hitam yang jarang mandi itu. Yeah I miss U aco... really.
No comments:
Post a Comment