Wednesday, January 21, 2015

Ketika Hati Saya Berkata: Let Him Go...

Assalamualaikum.wr.wb.

Setengah berbisik, lelaki itu melafaskan takbir kemudian diikuti membaca Surah Al-Fatiha dan Ayat Kursi, selanjutnya takbir lagi dan kemudian ruku', dan seterusnya sampai ibadah sholat magribnya ditutupnya dengan mengucap salam. Tadi itu, saya yang memang sengaja lembur, masih menatap komputer ketika tetiba pintu terbuka dan masuklah ia dengan tergesa untuk mengambil air suci dan kemudian tanpa ba bi bu langsung menghadap Sang Khalik.

Usai salamnya, dia bangkit dan bertanya, "belum pulang, Rin?' yang saya jawab "lembur, Pak". Kemudian ia mengenakan kembali kaos kaki dan sepatunya lalu pamit pulang. ketika punggungnya menghilang di balik pintu, saya berhenti menatap worksheet saya di Excel. Saya merenung setidaknya sekitar 5 menit mengenai yang terjadi barusan.

Seharusnya hal yang tadi itu adalah hal yang biasa saja. Seorang hamba adalah wajib beribadah kepada Tuhannya. Namun, saya tetap tersentuh ketika ada seorang hamba, tak peduli seberapa sangar tampangnya, seberapa cuek kelihatannya, tetap tunduk pada perintah agamanya. Saya bahagia dan bersyukur selalu dipertemukan dengan orang-orang seperti ini. Sangat nyata kasih sayang Tuhan padaku. Aku dikumpulkan dengan orang-orang yang sadar atau tidak telah membantuku terus istiqomah.

Saya lalu teringat pada rsolusi yang kubuat pada detik-detik usiaku genap 30 tahun: berhenti menunggu yang mungkin memang bukan jodoh saya, saatnya terbuka pada orang lain, yang pada waktu yang tepat, selalu menggelar sajadah menghambakan diri sepenuhnya pada Sang Pencipta. Karena itulah intinya hidup ini. Dan saya membutuhkan partner seumur hidup yang juga memiliki pandangan yang sama. So... I officially let you go, dear you...

No comments: