Happy November 1st, Maknyak...

Assalamualaikum. Wr. Wb.

It’s the beginning of November, and for me, it is very special day. November always presents me beautiful, romantic and peaceful raining (have I told you that I love rain?). Besides, November has granted me with the very special person in my live that is a beautiful, smart, nice, and humble girl named Diah . Therefore, in her special day, I’d like to tell her how she really meant to me.

My dearest Maknyak..^^

It's in 2004 when first time I met her.  Standing among her group members, Jojoba (consisted of four cheerful veiled girls named Ema, Mince, Oz and Diah). They laughed on something told by K Subhan, one of famous seniors of ours.  We were the fresh students of English Department of Haluoleo University, and being closed with seniors was really sumthin'.  I turned my head to them because of the veeery loud voice of hers.  Since I didn’t join orientation program, I didn’t know almost all of my friends’ name. They marked their self with “smile” bros. At that time, using rounded pin with smiling face was being a trend. Every time and everywhere, those four girls were always together, inseparable. I myself belonged to other group named Rainbow. We comprised of ten people. So, the point is, we weren’t so close like now. Even, I remembered her as “speaker” girl,,, hehehhee… (she has a very loud voice,,,:P)

Saya sendiri waktu itu sedang nongkrong bersama teman se-genk sambil menunggu dosen di UPT bahasa Unhalu. seketika menoleh demi mendengar suara tawa nan menggelegar dari si Diah. Waktu itu saya agak kesal juga sembari berkata dalam hati "Deeh kenapami ni orang...". Sejak saat itu sosoknya selalu kuasosiasikan dengan speaker. Ketika masuk kelas, aku mendapati dia lagi. Ternyata kami sekelas, sama-sama kelas ganjil. Beberapa mata kuliah dalam program IIC mengharuskan kami untuk sering berkelompok, dan pelan-pelan, kami pun menjadi akrab. Dari ke kantin bareng, sampe foto-foto bareng di studio foto. Ikatan Rainbow yang perlahan melonggar semakin menarikku ke magnet Jojoba, yang kemudian diubah namanya menjadi Big Gank, yang anggotanya cewek semua terdiri dari saya, Diah, Ceceng, Mb Gida, Ema, Mince, Oz, Uki, dan Darna yang semuanya pada rempong abis. Kemana-mana bersama dan selalu menimbulkan kehebohan dimanapun dan kapanpun.

Big Gank

Jadilah, genk kami semakin eksis di jagad kampus. Kami dekat dengan semua teman-teman kami walaupun kami berlainan genk. Genk kami juga sangat dekat dengan Dosen. Yah begitulah, tak bisa dipungkiri, dengan Ceceng dan mb Gida (yang termanis diantara kami), Ema, Mince, Oz, Diah dan Saya (yang katanya rada gokil), serta Darna dan Uki (the smartest), banyak teman-teman yang segan pada genk kami. Okeh, sekian tentang genk kami sebagai pengantar, sekarang waktunya mengupas sosok Diah, maknyakku tercinta..:)

Since our group was officially shaped, the frequency of hanging out together was increased too. I gradually knew her better. She is the color blue  lover. She was (is) smart and cheerful. She and I shared the same hobby, which was (is) reading novels. All kinds of  novel. I used to (and still) borrow her collections and vice versa. I was so glad lending Diah my collections since she used to (and always) bring back my book with "new cloth". She loved to cover my books with cute covers so that it become more lasting. I remember she said that letting a book naked was a big sin. Yeah, books was one of our glues to be really close beside internet world. 

Me, Ema, and Diah

Diah introduced us with blogging world. It was her who created my blog and my friends' blog. She was and is very brilliant in computer and internet stuffs. Owning the internet cafe had enriched her with the knowledge of IT. That's why when we had problems dealing with computer and internet things, Diah was the number one wanted people to ask,,,hehehehe...Actually, my friendship with Diah was just the same with the other members. But I share her one funny moment during the college, that I had shared through my posting here.  

Hal lain yang tidak bisa saya lupa dari Diah adalah ketika saya menyusun skripsi saya yang tak kunjung selesai. Diah yang biasa saya kenal adalah Diah yang lembut dan toleran. Tetapi demi melihat langkah saya menuju sarjana, yang sama kura-kura saja kalah, Diah menjelma menjadi gadis bawel yang terus menerus mendorong saya untuk maju. Sampai-sampai saya menjadikannya sebagai Maknyak saya. Sungguh, mendampingi saya, yang keras kepala dan pemalas ini untuk menyelesaikan skripsi bukanlah pekerjaan gampang. Bahkan Dumbeldore pernah berkata bahwa keberanian melawan musuh itu biasa, tetapi keberanian melawan teman sendiri demi sesuatu yang lebih baik adalah sungguh luar biasa. Itulah yang kuhargai dari Diah. Dia siap dan berani memegang cambuk untuk memecutku dan dengan gagah berani menghadapi kekeraskepalaanku dan kengeyelanku.

Sebenarnya masih banyak yang ingin kugambarkan tentang Diah, tetapi apa mau dikata, kampus sudah mau tutup, lampu-lampu kelas telah dipadamkan, saatnya saya cabut. Selamat ulang tahun, maknyakku sayang, semoga menjadi lebih baik untuk urusan dunia dan akhirat, semakin langgeng sama calon Paknyakku, dan semoga program Yoga dan Fitnesnya berhasil,,hehehe... oh iya, behelnya udah dipasang belom??? Luv U.. mmmuachhhh... (eh dirimu kan janji mau ngeposting lagi pas 1 November, ta tunggu yeeee.....)