Saturday, February 23, 2013

Menonton Senyap

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Hey, apakah sedang ada semacam lomba disini?
Akan siapa yang lebih dulu angkat (maaf) pantat, kau? atau aku?
Ku lempar pandang sekilas pada 4 gelas kopi di atas mejamu,
Berbaur dengan tumpukan kertas dan buku-buku.
Ini sudah berlangsung 5 jam, kau tahu?
Satu-satu meja-meja bundar itu ditinggal pengunjungnya
Sebagian bohlam juga telah dipadamkan.
Lihat saja, loket-loket diruang sebelah telah pula ditinggalkan petugasnya
Menuju pulang, menuju rumah
Ramai telah beralih sepi
Dentingan sendok beradu gelaspun mulai tak lagi berisik merecoki ruang
Apakah itu sengajamu?
Menyumbangkan kletak-kletok senandung keyboardmu untuk lebih mengkhusyukkan waktu?
Whatever, ketenggelamanmu menahanku disini
Ingin memenagkan kontes kepala batu yang kugelar sendiri
Entah, kemanakah menguap niat suci untuk segera menuntaskan apa yang tadi kumulai dalam Chapter III
Ketidakbergeminganmu dari sini rupanya lebih menarik segala sadarku
Mungkinkah salah jika aku tanpa sadar aku menginginmu untuk bertahan sedikit lebih lama lagi?


*Dan pria bercelana puntung di meja sebelah itu pun masih terlalu menarik untuk terus kutunggui...

No comments: