Assalamualaikum. Wr. Wb.
Kita tidak bisa menyenangkan semua orang.
Ungkapan ini sudah seperti mantra yang selalu saya ulang-ulang agar hati sedikit lebih tenang. Yes, kita memang hanya bisa mencoba memberi yang terbaik dari kita, setotal yang kita bisa, bahkan kalau perlu sampai berdarah-darah, tapi pada akhirnya selalu saja ada orang yang tidak suka atau masih belum puas.
Jadi, siang kemarin itu, saya seperti ditonjok tanpa basa basi dulu oleh kolega saya (I wont tell the detail as it only makes me feel worse than before). Saya paham, dia orangnya really straight to the point, in which for some cases, itu yang saya hargai dari dia, yet, apa yg diucapkannya kemarin itu beyond my endurance. Saya sedih, dan parahnya saya membiarkan diri saya to feel like a s**t. Jadi, selama ini penilaiannya gitu ya? Jadi itu malam-malam lembur, semua effort yang saya kasih buat menyukseskan apapun kemaren-kemaren itu semuanya nothing?
Well, iya, harusnya saya sadar sejak awal sih kalau yang namanya kerja ikhlas itu bukan untuk sekedar mendapat appresiasi dari orang lain. Just do your best, dan selesai. Orang mau menghargai atau tidak, tidak boleh menghentikan kita untuk tetap memberi hanya yang terbaik. Tapi, setidaknya feedback yang diberikan mbok ya yang bisa membangun dan tidak membuat orang jadi merasa tidak berarti. Maunya sih seperti itu, tapi. . ah sudahlah!
You cannot please everyone, you just can't!
Ah, bahkan ketika sudah mengulang kalimat ini jutaan kali, sampai kehilangan maknanya, tetap saja sakitnya masih terasa. Untungnya ada tugas-tugas pra PK. Untuk pertama kalinya, ketika ada tugas baru yang diberikan, saya sambut dengan gembira. At least bisa jadi pengalih perhatian dari suara suara sumbang yang trrus terngiang-ngiang di kepala. "Iya, berhenti saja. Sekarang juga g papa. Sekarang saja".
Oh, cr*p!!