Assalamualaikum. Wr. Wb.
Kalau kemarin Aprilku dihadiahi Allah
jalan-jalan ke Singapura and Malaysia,
Kini Meiku pun dianugrahiNya perjalanan ke
Bromo, my whole life-dreaming place to visit. Alhamdulillah. Jadi, entah sejak
kapan, yang pasti ketika usia belum menganjak remaja, aku sudah jatuh cinta
pada alam, gunung, laut, danau, sungai, gua, dll. Malah, waktu awal kuliah
sempat ingin masuk MAPALA kampus. Tapi, keinginan itu tak pernah bisa menyata
terwujud karena ada gembok raksasa yang mengikat kaki dan tanganku untuk
bergerak. Mama. Perempuan nomor satu yang rahimnya dipilihkan Tuhan untuk jadi
tempatku bersemayam selama 9 bulan sebelum terlahir ke dunia. Betapa pun besar keinginan
itu berusaha mendobrak jiwa mudaku, (ceritanya sekarang sudah tuirr,,
hihihihii) tanpa restu darinya, aku tidak pernah cukup berani menentang. Jadi,
ketika 2 tahun terakhir ini (sejak di Jawa) aku
dikasih kesempatan untuk menjejakan kaki di tempat-tempat yang dulunya hanya ku
baca dalam novel, nonton di tipi atau youtube, itu rasanya “fabiayyi aala i
rabbikuma tukazzibaaan” banget.
Kronologinya gini:
May 4th 2013(Kamar Asrama)
K Rahma: “ni katanya lagi ada tiket murah”
Lalu aku dan K Rahmah saling bertatapan,
seolah-olah mata satu sama lain adalah kalkulator yang secara otomotis
menghitung neraca budget dan menilai kesehatan ATM,,, dan kami pun tertunduk
sayu...heehehe, maka BBMan dari Ibu Riz Ka dipending sementara untuk dibalas. :(
Besoknya, May 5th 2013,
Bipp..bip..bip...
Ada sms masuk tenyata
dari Ibu Rizka yang bunyinya:
“Rin, mau ke Bromo, gak?”
Hwaaaaa... mauuu bgt,,
“mau banget sih bu, tapi kapan?? Mau hitung budget dulu, soalnya,,hehehe).
Dan
tidak sampai sepersekian menit, muncullah sms beliau yang cetarrrr bgt:
“Ibu yang tanggung, Rin, kan pas ultah ibu. Rabu pagi kita berangkat yaaaa...”
Maka tanpa ba bi bu sms
balasan langsung kukirim:
"hwaaaaa ibuuuuuu mauuu bgt,,okeh okeh okeh..”
Yang aku tahu, kami akan pergi berempat,
yaitu aku , k Rahma, Bu
Riz ka dan Bang Ichlas. Tapi kata
ibu Riz, aka nada satu tambahan personnel lagi. Pas ditanya, beliau cuman
bilang,
“liat aja besok”
Yawdaaaaahhhh... selamat berpenasaraaan riaaaa...
May 7th 2013: 09:15am
Ternyata, keberangkatan lebih cepat sehari
dari yang direncanakan. Kami berangkat selasa, 7 mei.
Dan di Stasiun Jebres, terjawablah siapa
anggota tambahan itu, ternyata si Peccah (Irfan), hehehe. Ketika lengan jam
kurang lebih di pukul 10, melajulah kami di dalam lambung kereta api (apa
namanya yak??? Logawa kayaknya, tapi ga tau deh, LUPA) menuju Jember. Kerennya kami dapat seat yang sama, jadinya
bisa tetap bareng-bareng. Dan, seperti yang selalu diberikan oleh perjalanan
untukku, kali ini kami juga dihadiahi kawan baru. Seorang ibu baik hati yang
ikut larut dan meramaikan canda tawa kami. Ia tidak keberatan ketika aku
menyandarkan kepala ke bahunya, waaah jadi ingat mama. Mana ibunya agak gemuk
jadi empuk,,hiihihiihihi
Kiri atas: Me and Ibu baik hati itu, kanan atas: Me and K rahmah, si irfan ngambilnya candid gitu Kiri Bawah: Bu Riz Ka and Irfan, Kanan Bawah: Bang Ichlas and Irfan |
Sekali lagi, sebagai kepala suku dalam geng
“tukang jalan” kami, Ibu
Riz ka menunjukkan kelasnya. Tidak
ada yang tidak dipersiapkannya secara matang. Termasuk bekal, obat, dan
buku-buku. Sebelumnya, sempat terlintas sesal, kenapa aku bisa lupa bawa buku,
tapiiiiii thanks God, bu Riz
Ka orangnya miss perfect banget, who is
totally well prepared, so don’t worry be happy, everything is under control.
Perjalanan Solo-Jember kurang lebih 9 jam. It was so tiring but perfectly fun.
I remember Ahdiat once said, no matter where we are, as long as we’re together
with awesome guys, everything will be enjoyable.
May 7th 2013: 07: 10pm
Alhamdulillah, just safely arrived at Jember Statiun.
Berlima kami kemudian naik becak menuju ke kediaman Ibu Riz Ma, kakak Ibu Riz Ka.
Fisik sudah lumayan lelah, bau naga, butuh mandi, butuh istirahat, butuh
makaaaaaannn. Sesampainya di sana, rumah Ibu Riz Ma hanya ada bibi dan enam
Anggora yang lucuu banget. Ibu Riz Ma, yang notabene pimpinan Bank Muamalat
Kota Jember sedang ada rapat, sedangkan anggota keluarga yang lain sedang di luar.
Kami bertiga, para cewek nginap di kamar Chaca, para pria nginap di kamar yang
anaknya Bu Riz Ma yang cowok. Kelar mandi, Si Bibi
memanjakan kami dengan ayam lalapan yang sangaaaaattt lezaaaatt. Bag Ichlas
sampe nambah 2 kali,,, nyummyyyy... thank you, Bibiiiii, makanannya super duper
lezaaaaaatttt...
Malam mulai meremaja di
Jember. Bukan kami dong kalau hanya karena capek
fisik saja trus memutuskan untuk tidur. NO WAY!!! So, accompanied by Pak Sukar,
Ibu Riz Ma’s driver, we hanged out around Jember. Enjoying night in Jember with
these great friends was unspeakable. We visited University of Jember
and enjoying Pizza. Kelakar demi kelakar konyol tak putus-putus terlontar,
sambung menyambung, dari Bang Ichlas, disambut Ibu Riz Ka, K Rahma dan saya.
Yang paling bungsu, si Irfan ikut-ikut ketawa saja. Aku tidak yakin seratus
persen kalau dia ngerti guyonan kami,,, hihihihi. Malam kian larut dan karena besok
kami masih akan mengubek-ubek Jember, the tour leader, Ibu Riz Ka asked us to take
a rest.
Kiri: Enjoying Pizza, Kanan: Mejeng at Jember University |
May 8th 2013: 05: 10 am
Azan berkumandang sahut menyahut. Kami
bertiga (the ladies) dengan berat hati menarik selimut dan mandi. Di luar, K Rahma dan Bang Ichlas sholat berjamaah diimami Si Irfan.
Usai mempercantik diri, kami bermain-main dengan keenam Anggora cantik, malah
sempat dibuat was-was juga pas sang Ayah dan Ibunyanya kucing itu sempat
jalan-jalan keluar kompleks. Bibi sempat pucat, kasian banget melihatnya, maka beramai-ramailah
kami memanggil dan ikut mencari.
“Kitty..... Kitty.....” No answer.
“Sini gua yang panggil pake hati” Bang Ichlas jumawa
“Titiiiiiiinnn... MMuuaacchhhh.... Titiiiiiiinn..... MMUaccchhhh....”
Kita, yang lagi pada sibuk mencari, pecah
ngakak,,,PEDE BGT. Sudah seenaknya
ganti-ganti nama kucing, pake "MMuachhhh MMuachhh" lagi, tapi itu belum seberapa,
pas si Kitty beneran lari mendekat, kita serempak pegang perut, gak kuat
menahan tawa.. (that was seriously pagi yang PECCCAAAAAHHH, kalo kata remaja
seperti si Irfan,, hehehehe).
Pagi kami di rumah Bu Riz Ma diakhiri
dengan sesi foto-foto bareng dia sebelum dia berangkat ke kantor.
Lalu sekali lagi dengan ditemani Pak Sukar yang baik hati itu kami meluncur ke Papuma Beach.
Sepanjang perjalanan menuju ke Papuma, bang Ichlas seperti biasa menjadi target empuk untuk di Bully, hehhehe. Mata dan jiwa juga diperkaya dengan sajian sempurna landscape di kiri dan kanan jalan. Maka puja dan puji sukur ku melangit menujuMu, Wahai Allahku. Betapa Engkau Maha Besar dan Maha Sempurna. Lihatlah, spectrum warna yang Kau tebar di langitMu, di Gunung Mu, di Pohon jatiMu yang meranggas itu, di Laut, karang, dan pasirMu. Apa lagi yang bisa ku lakukan selain mengirim bingkisan-bingkisan syukur padaMu, Ya Rabku sayang? Playing with the waves, enjoying the white sands under the clear blue skies,
sharing laughter and love, and taking pictures were what we did there. Just
look the pics, Okay.. coz’ no words can describe what I felt.
Enjoy Papuma |
Mmm... Hasn't it been too long story? Well, It think it will be wise to stop it here, before you get bored,,hehehhe Hope you enjoy this posting, Pals...
(JJJJJJIIIIAAAAAAHHHHH... what's wrong with the blogger connection??? I can't upload more pics. But don't worry, I'll try to post it latter.... )
To be continued...
To be continued...
No comments:
Post a Comment