Sepertinya, aku sedang menikmati perasaan nostalgic beberapa hari terakhir ini. Mulai dari kembali menonyon film-film lawas, melihat foto-foto lama, dan sekarang menikmati lagu-lagu jaman SMA. Aku suka sensasinya. Aku mellow dan gembira dalam waktu yang bersamaan. Tidak, bukan berarti aku tidak mensyukuri hari ini dan ingin kembali ke masa itu. Sama sekali tidak. Aku hanya takjub pada kenyataan bahwa aku sudah tua sejauh ini ternyata.
Saat ini, Ternyata Mimpi dan Bunga nya Naff ganti2an memenuhi ruang dengarku (eastagaaaa ruang dengaaaar, duh istilah iniii, wkwkwk). Teringat jaman duluuu sekali, saat radio masih berjaya, aku selalu meminta Agus, sahabatku semasa SMA yang notabene penyiar di salah satu radio terkeren di Kendari, untuk memutarkan lagu ini kalau lagi siaran, hehehe. Kalo gak salah aku juga pernah minta direkamin lagu kompilasi lagu yang lagi hits banget saat itu (enaknya punya teman penyiar, :p).
"Bertanya mengapa harus terjadi...
Mengoyak ukiran janji hati..
Maafkan, ku terlena wangi dunia... "
Duh, ini lagunya enak banget. Ingatanku terbang pada saat mendengarkan lagu ini dari walkman sambil liatin anak2 basket main di sore hari. Kelasku di lantai 2 dan sambil menunggu pak guru dateng ngasih les, aku dan teman2 cewek lainnya cekikikan genit demi melihat idola kami tanding,hehehe. Ah masa2 putih abu2 itu sudah lama sekali. Belasan tahun audah berlalu. Hidup telah membawa kami tercerai berai meraih mimpi masing2. Sesekali dalam setahun kami biasanya mengusahakan kumpul untuk merawat ingatan dan kehangatan masa2 SMA. Lebaran akan selalu menjadi sangat seru dan haru. Kami akan selalu membahas kisah konyol kami yang tak pernah bosan diulang2 dan ditertawakan bersama. Pada saat2 itu, kami akan bersama2 mengunjungi rumah bapak ibu guru kami, yang dulu, di kelasnya, kami kadang jadi anak bandel. Dan betapa bapak/ibu guru kami dengan tulus telah memafkan dan selalu mendoakan kebaikan untuk kami. Duh, ini bikin berkaca-kaca, sih...
"Kau bunga.. Nan semerbak, tebarkan aroma cinta.. Membuai hatiku, menyentuh relung jiwaku... "
Dan aaah lagu ini... Mengantarkan aku memasuki ruang memory yang lain. Saat seseorang itu, sepulang sekolah menunggu di depan kelas, dengan malu2 mengajakku nonton di bioskop besok sore, yang kuiyakan juga dengan malu2.. heheehe.
Saat ini, Ternyata Mimpi dan Bunga nya Naff ganti2an memenuhi ruang dengarku (eastagaaaa ruang dengaaaar, duh istilah iniii, wkwkwk). Teringat jaman duluuu sekali, saat radio masih berjaya, aku selalu meminta Agus, sahabatku semasa SMA yang notabene penyiar di salah satu radio terkeren di Kendari, untuk memutarkan lagu ini kalau lagi siaran, hehehe. Kalo gak salah aku juga pernah minta direkamin lagu kompilasi lagu yang lagi hits banget saat itu (enaknya punya teman penyiar, :p).
"Bertanya mengapa harus terjadi...
Mengoyak ukiran janji hati..
Maafkan, ku terlena wangi dunia... "
Duh, ini lagunya enak banget. Ingatanku terbang pada saat mendengarkan lagu ini dari walkman sambil liatin anak2 basket main di sore hari. Kelasku di lantai 2 dan sambil menunggu pak guru dateng ngasih les, aku dan teman2 cewek lainnya cekikikan genit demi melihat idola kami tanding,hehehe. Ah masa2 putih abu2 itu sudah lama sekali. Belasan tahun audah berlalu. Hidup telah membawa kami tercerai berai meraih mimpi masing2. Sesekali dalam setahun kami biasanya mengusahakan kumpul untuk merawat ingatan dan kehangatan masa2 SMA. Lebaran akan selalu menjadi sangat seru dan haru. Kami akan selalu membahas kisah konyol kami yang tak pernah bosan diulang2 dan ditertawakan bersama. Pada saat2 itu, kami akan bersama2 mengunjungi rumah bapak ibu guru kami, yang dulu, di kelasnya, kami kadang jadi anak bandel. Dan betapa bapak/ibu guru kami dengan tulus telah memafkan dan selalu mendoakan kebaikan untuk kami. Duh, ini bikin berkaca-kaca, sih...
"Kau bunga.. Nan semerbak, tebarkan aroma cinta.. Membuai hatiku, menyentuh relung jiwaku... "
Dan aaah lagu ini... Mengantarkan aku memasuki ruang memory yang lain. Saat seseorang itu, sepulang sekolah menunggu di depan kelas, dengan malu2 mengajakku nonton di bioskop besok sore, yang kuiyakan juga dengan malu2.. heheehe.
No comments:
Post a Comment