Assalamualaikum. Wr. Wb.
Hari kemarin dapat sms dari Pak Muslich, yang membuka gerbang harap untuk Minnesota. Seharian ku tunggu email dari beliau tentang application formnya, tapi tak kunjung ada. Hari kemarin kututup dengan helaan nafas sebelum tidur yang kurang lebih maknyanya seperti ini: "Kayaknya memang ga usah diharapkan lagi deh".
Pagi ini, seperti biasa ritual pagiku setelah bangun adalah cuci muka seadanya, menyalakan NB, Blogwalking, Fbying, Playing my winamp and breakfasting. Dalam blogwalking itu, sampailah saya ke "rumahnya" Om Paulo Coelho, yang entah bagaimana seakan-akan selalu membaca pikiran saya serta sepertinya tahu betul situasi saya saat ini. Postingannya yang terbaru ini tentang
5 Tips to defeat cynicism. "Wuihhh.. gue banget nih", batinku. Setelah baca keseluruhan postingannya, saya tersentak sendiri. Sadar atau tidak, saya telah bersikap sinis dengan pihak UMS terkait prgram Minnesotanya. Padahal, mereka juga pasti telah berupaya sepenuh hati.
Well, akhirnya saya membuka email saya dan taaadaaaa.... emai yang saya tunggu-tunggu itu ada juga.
Hari kemarin dapat sms dari Pak Muslich, yang membuka gerbang harap untuk Minnesota. Seharian ku tunggu email dari beliau tentang application formnya, tapi tak kunjung ada. Hari kemarin kututup dengan helaan nafas sebelum tidur yang kurang lebih maknyanya seperti ini: "Kayaknya memang ga usah diharapkan lagi deh".
Pagi ini, seperti biasa ritual pagiku setelah bangun adalah cuci muka seadanya, menyalakan NB, Blogwalking, Fbying, Playing my winamp and breakfasting. Dalam blogwalking itu, sampailah saya ke "rumahnya" Om Paulo Coelho, yang entah bagaimana seakan-akan selalu membaca pikiran saya serta sepertinya tahu betul situasi saya saat ini. Postingannya yang terbaru ini tentang
5 Tips to defeat cynicism. "Wuihhh.. gue banget nih", batinku. Setelah baca keseluruhan postingannya, saya tersentak sendiri. Sadar atau tidak, saya telah bersikap sinis dengan pihak UMS terkait prgram Minnesotanya. Padahal, mereka juga pasti telah berupaya sepenuh hati.
Well, akhirnya saya membuka email saya dan taaadaaaa.... emai yang saya tunggu-tunggu itu ada juga.
Ini bukan pertama kalinya saya berada dalam situasi saat ini. Sering saya berprasangka buruk terlebih dulu pada banyak hal, bahkan pada Allah (Astagfirullah...). Tetapi, selalua ada saja "sesuatu" yang secara gaib melarang saya untuk bersoudzon terlalu lama. Hari ini contohnya adalah postingan dari Om Coelho. Sepertinya ada yang mengawasi saya dan apa yang ada dalam kepala saya lekat-lekat, lalu mengirimkan saya petunjuk dari manapun itu. kadang dari Blogwalking, kadang dari status teman di FB, kadang dari berita di TV, dan lain-lain.
Maka, pagi ini, seraya tersenyum saya menatap wajah di cermin, berkata pada diri sendiri: "yeahhh,, kta ditahap ini lagi, menyusun balok-balok harapan yang sempat runtuh, dan masih belum tahu bagaimana endingnya". Tetapi, aku bersyukur masih diberi kesempatan berharap. Setidaknya dengan begini, masih ada peluang untuk terwujud dari pada tidak sama sekali. Maka, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahiim, formulir-formulir itu saya isi. Wish me luck, pals...^^
1 comment:
selamat ya dan sukses, hehehehe
Post a Comment