Janin-janin dalam fikiranku urung lahir hari ini. Aku keguguram berkali-kali. Ada yang dengan tega sengaja kuaborsi, ada yang memang memilih untuk hanyamerasa nyaman dalam rahim kepalaku. Menari-nari dalam kegelapan. Dia harakiri ketika kuminta keluar ke dunia bernama paper. Menyebalkan.
Bising camar dan gagak berkaok-kaok di luar sana. Kalau Sukma dengar pastilah dirinya akan menggerutu dan mengutuk. Tapi bagiku, bahkan kaok-kaok mereka terasa sangat merdu. Jika kau bisa mendengar suara-suara hantu yang bergema di sudut-sudut kepalaku, kau akan setuju denganku. Lengkingan mengerikan unggas-unggas itu tak ada apa-apanya. Tidak ada apa-apanya.
Aku lumpuh total, ku rasa. Aku butuh bicara denganmu, ku rasa. Aku butuh mendengar kau yang berkata, "InsyaAllah, ko bisa ji, Rin. Sabar, nah.. terlewati ji itu" Suaramu menajdi candu, ku rasa. Pembujuk paling sakti mandraguna.
Fikranku adalah kobra dan kau adalah pawangnya. Satu-satunya di muka bumi. Satu-satunya di muka bumi.
Fikranku adalah kobra dan kau adalah pawangnya. Satu-satunya di muka bumi. Satu-satunya di muka bumi.
No comments:
Post a Comment