Banyak yang menganggap bahwa lagu atau musik tertentu adalah sebuah pensieve yang dapat membuat kita dapat melihat kembali kenangan dengan sangat jelas. Ada juga yan mengibaratkannya seperti mesin waktu, yang dapat membawa kita kembali ke masa lalu. Saya trmasuk salah satu yang mempercayai itu. Makanya, saya tidak pernah bisa lepas dari musik. Saya merawat file lagu2 saya dengan sangat baik. Kapan pun saya ingin kembali ke memori masa lalu, saya tinggal memutarnya, dan haaap! !! saya melayang ke masa dulu.
Sekarang ini, sang pemimpinya gigi sedang menghentak ruang dengarku. Tanpa terantisipasi, sosok garudaku menjelma nyata dihadapanku. Senyumnya seakan mengejek menantangku. Tangannya melambai-lambaikan formulir aus aid dan new zealand tepat di depan hidungku. Yeaah, kesibukan beberapa hari ini memang sempat membuatku menyingkirkan formulir2 itu hingga ke laci paling bawah. Kini, setelah urusan sudah sedikit longgar, aku malah keenakan mengacuhkan mereka.
Padahal, si Anne Marrie (AusTrainer dari AusAid) telah mengirimkan nominasinya untukku. Aku beruntung, walau tidak aa jaminan sama sekali bahwa aku akan pasti lulus dalam penawaran kali ini, tapi paling tidak, peluangku sedikit lebih besar dari tahun tahun sebelumnya. Lalu, mengapa aku seperti dirundung malas untuk mengisi formnya? Well, alasan kesibukan yang sempat menguras waktu dan tenaga itu tentu tidak apat dijadikan alasan. Aku ingat Garudaku pernah, sambil tersenyum yakin, mengatakan bahwa mimpi, kalau tidak diperjuangkan sampai titik darah penghabisan, bukanlah mimpi.
Aku tidak tahu bagainana semesta bekerja, tapi rasanya selalu ada tangan2 kasat mata yang trus mengingatkan, mengarahkan dan membangunkanku dikala malas datang mengikat tanpa ampun. Dalam hal ini, sang pemimpinya gigi dan sosoj garudaku adalah mercusuar yang mengarahkan jalanku ketika mulai menyimpang. Dan, dengan semangat baru, aku menarik formulir2 itu. Wish me luck, pals. ..
#teruslah hidup garudaku, you wont know how you meant for me
No comments:
Post a Comment