Entahlah, saat itu, jiwaku dikepung oleh kilasan memori yang mendobrak ingin keluar. Tentang betapa kita pernah seperti ini, duduk diam tak mengucap kata, tapi kita bisa saling mengerti. Kau selalu punya kualitas itu dalam dirimu, menawarkan kebisuan yang membebaskan. Sesuatu yang belum pernah kutemukan pada orang lain. Mungkin itu sebabnya melepaskanmu menjadi begitu berat.
Lalu, hatiku memutuskan untuk membebaskan dirinya darimu. Dari semua harapan dan doa yang sepertinya tidak berujung di akhir yang kuimpikan. Maka, dalam sendiri aku mengucapkan selamat tinggal padamu. Semacam ritual yang kulakoni berulang-ulang di waktu silam. Hilanglah dalam damai. Bahagialah untukmu dan untukku.
13 April 2017,
Lausanne, Switzerland
No comments:
Post a Comment