Assalamualaikum. Wr. Wb.
Fabiayyi alaa i rabbikuma tukazziban??
Maka nikmat tuhanmu yang mana lagikah yang kau dustakan?
Alhamdulillah, ya Allah, saya akhirnya bisa mengucap dan mengamini ayat-ayat indahmu ini lagi dengan sepenuh hati. Sejujurnya, beberapa kali saya melafazkannya hanya sekedar untuk menentramkan hati, tetapi gemanya hanya sampai tenggorokan. Gagal mengguncang galau di hati, setidaknya sampai beberapa menit yang lalu.
Benar adanya, Kau memang tak pernah jauh, tak pernah pergi. Bukankah Kau lebih dekat dari urat nadi? Akulah yang terlalu buta dan egois, angkuh untuk meminta. Tetapi kasih sayangmu menyentuh apa yang hatiku mau. Melalui teman-teman blogger yang blognya kuikuti, kau mengirim jawaban pada hatiku yang meminta. Adalah Kang Rizki Pradana dengan postingan Tugas akhir seminarnya, menyuntik semangat, keyakinan bahwa setiap perjuangan akan berakhir manis. Aku suka saat dia bilang "Nikmati semua prosesnya, jatuh bangunnya, karena insyaAllah akan berujung manis". Ada juga postingan dari Pak Yusran Darmawan tentang menulis sajalah, hasilnya urusan nanti. That's what exactly I need now. Just write, Ririn!!! Just finish what you have started!
Begitulah, kembali saya diinsyafkan dari putus asa yang berlarut-larut. Saya bersyukur teramat sangat telah diperkenalkan dengan dunia blog ini. Disini, saya berkelimpahan inspirasi. Blog-blog yang saya ikuti adalah jendela-jendela pengetahuan yang diukir dengan sepenuh hati. Apa yag dibuat dengan hati akan mengena hati juga. Saya tidak mengenal mereka dalam dunia nyata, tetapi apa yang mereka ceritakan dan mereka bekukan dalam tulisan mereka telah menyinari hati saya yang bertaut ribuan kilometer dari mereka, meniupkan bara semangat yang sempat kupikir akan meredup. Sehingga aku sampai pada kesadaran bahwa aku tak pernah berjalan sendiri. Selalu ada pendekar-pendekar yang dikirimNya untuk menjagaku tetap berjalan. Tak perduli itu tanjakan atau tikungan, selalua ada terang setelah gelap.
Baiklah, Allahku sayang, urusan ini saya mulai kembali. Please kawal saya sampai akhir. Bismillah....
Fabiayyi alaa i rabbikuma tukazziban??
Maka nikmat tuhanmu yang mana lagikah yang kau dustakan?
Alhamdulillah, ya Allah, saya akhirnya bisa mengucap dan mengamini ayat-ayat indahmu ini lagi dengan sepenuh hati. Sejujurnya, beberapa kali saya melafazkannya hanya sekedar untuk menentramkan hati, tetapi gemanya hanya sampai tenggorokan. Gagal mengguncang galau di hati, setidaknya sampai beberapa menit yang lalu.
Benar adanya, Kau memang tak pernah jauh, tak pernah pergi. Bukankah Kau lebih dekat dari urat nadi? Akulah yang terlalu buta dan egois, angkuh untuk meminta. Tetapi kasih sayangmu menyentuh apa yang hatiku mau. Melalui teman-teman blogger yang blognya kuikuti, kau mengirim jawaban pada hatiku yang meminta. Adalah Kang Rizki Pradana dengan postingan Tugas akhir seminarnya, menyuntik semangat, keyakinan bahwa setiap perjuangan akan berakhir manis. Aku suka saat dia bilang "Nikmati semua prosesnya, jatuh bangunnya, karena insyaAllah akan berujung manis". Ada juga postingan dari Pak Yusran Darmawan tentang menulis sajalah, hasilnya urusan nanti. That's what exactly I need now. Just write, Ririn!!! Just finish what you have started!
Begitulah, kembali saya diinsyafkan dari putus asa yang berlarut-larut. Saya bersyukur teramat sangat telah diperkenalkan dengan dunia blog ini. Disini, saya berkelimpahan inspirasi. Blog-blog yang saya ikuti adalah jendela-jendela pengetahuan yang diukir dengan sepenuh hati. Apa yag dibuat dengan hati akan mengena hati juga. Saya tidak mengenal mereka dalam dunia nyata, tetapi apa yang mereka ceritakan dan mereka bekukan dalam tulisan mereka telah menyinari hati saya yang bertaut ribuan kilometer dari mereka, meniupkan bara semangat yang sempat kupikir akan meredup. Sehingga aku sampai pada kesadaran bahwa aku tak pernah berjalan sendiri. Selalu ada pendekar-pendekar yang dikirimNya untuk menjagaku tetap berjalan. Tak perduli itu tanjakan atau tikungan, selalua ada terang setelah gelap.
Baiklah, Allahku sayang, urusan ini saya mulai kembali. Please kawal saya sampai akhir. Bismillah....
1 comment:
Riiiriiiin, apakah saya harus ambil kembali cambukku yg sudah lama kumuseumkan agar dirimu bisa bangkit dan menulis lagi?? haruskah itu anak mudaaa?? *bukan Rhoma* :D
ayooo Rin, semangat for your thesis Nak, GANBATTE!!!
Post a Comment